SISI
NEGATIF PERTAMBANGAN DI INDONESIA
Indonesia memang kaya
akan rempah – rempah. Banyak hasil alam yang di hasilkan dari negri yang
memiliki dasar pancasila ini. Mulai dari minyak, emas, batubara, tumbuh
tumbuhan dan lainya. Indonesia lah salah satu negara terkaya akan kekayaan
alamnya. Namun banyak sekian dari warga indonesia yang kurang begitu bisa
memanfaatkan akan kekayaan alam ini terutma kekayaan pertambangan yang ada di
indonesia ini. Sungguh begitu disayangkan ketika kekayaan alam ini tidak dimanfaatkan
semaksimal mungkin sehingga mengakibatkannya beberapa kerusakan yang
diakibatkan dari operasi pertambangan ini. Menurut pendapat penulis, terdapat 2
sisi negatif dari pertambangan di indonesia baik secara internal maupun secara
eksternal.
Secara
internal, masalah pertambangan indonesia dimana sistem management nya kurang
tegas kurang kuat mental sehingga banyak pertambangan di indonesia yang masih
dikuasai oleh bangsa asing sehingga masyarakat indonesia tidak sepenuhnya 100 %
menikmati kekayaan alam ini. Memang mungkin dari sekian banyak bangsa asing
yang menginginkan kerja sama dengan pertambangan di indonesia ini, namun ada
kalanya sistem politik di bidang pertambangan indonesia ini haruslah kuat iman.
Jangan sampai terpengaruh oleh strategi mereka. Sebenarnya kita bisa
memanfaatkan kerja sama dengan bangsa asing, namun jangan sampai mereka yang
menjadi orang luar menjadi seorang pemimpin ataupun konseptual dari perusahaan
pertambagan ini. Seperti halnya tambang emas yang ada di papua, indonesia hanya
mencicipi 10 % dari hasil kekayaan yang dimilikinya 100%.
Secara
eksternal, proses pengerjaan pertambangan di indonesia ini banyak sekali
mengakibatkan dampak negatif di sekitar wilayah pertambangan. Seperti halnya
penggusuran lahan warga sekitar yang nantinya akan di jadikan wilayah
pertambangan, penggunaan wilayah luar sekitar pertambangan. Adakah timbal balik
dari tindakan ini terhadap warga ? dan adakah bentuk pemberian hasil tambang
sekian persen terhadap warga yang lahannya tergusur ?. Proses pengerjaan
tambang ini pun mengakibatkan dampak yang begitu besar diantaranya pencemaran
air. Permukaan batubara yang mengandung pirit ataupun besi sulfida berinteraksi
dengan air menghasilkan asam sulfat yang tinggi sehingga terbunuhnya ikan –
ikan di sungai, tumbuhan dan biota air yang sensitive terhadap perubahan pH
yang drastis. Kemudian pencemaran udara yang sangat berbahaya bagi kesehatan
masyarakat sekitar. Secara logika udara kotor pasti mempengaruhi sistem kerja
paru- paru. Peranan polutan ikut serta dalam merangsang penyakit pernafasan
seperti influensa, bronchitis dan pneumonia serta kronis seperti asma dan
bronchitis kronis. Selanjutnya pencemaran tanah, penambangan batubara dapat
merusak vegetasi yang ada, menghancurkan profi tanah genetik, menggantikan
profil tanah genetik, menghancurkan satwa liar dan habitatnya, degradasi
kualitas udara, mengubah pemanfaatan lahan dan hingga pada batas tertentu dapat
mengubah topografi umum daerah penambangan secara permanen. Disamping itu,
penambangan batubara juga menghasilkan gas metana, gas ini mempunyai potensi
sebagai gas rumah kaca. Kontribusi gas metana yang diakibatkan oleh aktivitas
manusia memberikan kontribusi 10,5 % pada emisi gas rumah kaca.
Jadi
itulah sisi negatif dari pertambangan yang ada di indonesia, dimana
mengakibatkan dampak dampak yang berbahaya untuk kehidupan yang akan dateng ,
untuk generasi selanjutnya. Untuk generasi selamjutnya, saran penulis adalah
membenahi sistem management pertambangan ini dan mengatasi limbah yang
dihasilkan dari pertambangan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar