Kamis, 21 Januari 2016

Pertambangan Di Indonesia

SISI NEGATIF PERTAMBANGAN DI INDONESIA

Indonesia memang kaya akan rempah – rempah. Banyak hasil alam yang di hasilkan dari negri yang memiliki dasar pancasila ini. Mulai dari minyak, emas, batubara, tumbuh tumbuhan dan lainya. Indonesia lah salah satu negara terkaya akan kekayaan alamnya. Namun banyak sekian dari warga indonesia yang kurang begitu bisa memanfaatkan akan kekayaan alam ini terutma kekayaan pertambangan yang ada di indonesia ini. Sungguh begitu disayangkan ketika kekayaan alam ini tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga mengakibatkannya beberapa kerusakan yang diakibatkan dari operasi pertambangan ini. Menurut pendapat penulis, terdapat 2 sisi negatif dari pertambangan di indonesia baik secara internal maupun secara eksternal.
            Secara internal, masalah pertambangan indonesia dimana sistem management nya kurang tegas kurang kuat mental sehingga banyak pertambangan di indonesia yang masih dikuasai oleh bangsa asing sehingga masyarakat indonesia tidak sepenuhnya 100 % menikmati kekayaan alam ini. Memang mungkin dari sekian banyak bangsa asing yang menginginkan kerja sama dengan pertambangan di indonesia ini, namun ada kalanya sistem politik di bidang pertambangan indonesia ini haruslah kuat iman. Jangan sampai terpengaruh oleh strategi mereka. Sebenarnya kita bisa memanfaatkan kerja sama dengan bangsa asing, namun jangan sampai mereka yang menjadi orang luar menjadi seorang pemimpin ataupun konseptual dari perusahaan pertambagan ini. Seperti halnya tambang emas yang ada di papua, indonesia hanya mencicipi 10 % dari hasil kekayaan yang dimilikinya 100%.
            Secara eksternal, proses pengerjaan pertambangan di indonesia ini banyak sekali mengakibatkan dampak negatif di sekitar wilayah pertambangan. Seperti halnya penggusuran lahan warga sekitar yang nantinya akan di jadikan wilayah pertambangan, penggunaan wilayah luar sekitar pertambangan. Adakah timbal balik dari tindakan ini terhadap warga ? dan adakah bentuk pemberian hasil tambang sekian persen terhadap warga yang lahannya tergusur ?. Proses pengerjaan tambang ini pun mengakibatkan dampak yang begitu besar diantaranya pencemaran air. Permukaan batubara yang mengandung pirit ataupun besi sulfida berinteraksi dengan air menghasilkan asam sulfat yang tinggi sehingga terbunuhnya ikan – ikan di sungai, tumbuhan dan biota air yang sensitive terhadap perubahan pH yang drastis. Kemudian pencemaran udara yang sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat sekitar. Secara logika udara kotor pasti mempengaruhi sistem kerja paru- paru. Peranan polutan ikut serta dalam merangsang penyakit pernafasan seperti influensa, bronchitis dan pneumonia serta kronis seperti asma dan bronchitis kronis. Selanjutnya pencemaran tanah, penambangan batubara dapat merusak vegetasi yang ada, menghancurkan profi tanah genetik, menggantikan profil tanah genetik, menghancurkan satwa liar dan habitatnya, degradasi kualitas udara, mengubah pemanfaatan lahan dan hingga pada batas tertentu dapat mengubah topografi umum daerah penambangan secara permanen. Disamping itu, penambangan batubara juga menghasilkan gas metana, gas ini mempunyai potensi sebagai gas rumah kaca. Kontribusi gas metana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia memberikan kontribusi 10,5 % pada emisi gas rumah kaca.

            Jadi itulah sisi negatif dari pertambangan yang ada di indonesia, dimana mengakibatkan dampak dampak yang berbahaya untuk kehidupan yang akan dateng , untuk generasi selanjutnya. Untuk generasi selamjutnya, saran penulis adalah membenahi sistem management pertambangan ini dan mengatasi limbah yang dihasilkan dari pertambangan ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar